26 Maret 2008

Hutan Sebagai "Jatidiri"

Di dalam rimba ilmu di timba
Ilmu diri dan tahu diri
Ilmu alam semula jadi
Ilmu tempat berkaca diri

Alam besar kita perkecil
Alam kecil kita habisi
Tinggal alam dalam diri
Bagaikan pohon Enak Alam
Pohon putih Padang Gelebu
Pohon pembawa undang-undang
Pohon pembawa sunnah nabi
Pohon bertunggu dengan "Akuan"
Pertama akuan Burung Putih warna Beralih
Kedua bernama Akuan Sidi
Ketiga bernama Akuan Sakti

Bertempat-tempat letak diamnya
Bertampat-tempat letak kuasanya
Bagaikan kayu Endak Endang
Kayu Alam semula jadi

Kayu menjadi batang tubuh
Batang tubuh anak cucu Adam
Sejak Alam mula jadi
Di Bumi selebar dulang
Di Langit sekebang payung
di Tanah sekepal mula jadi
Di situlah alamat tegal
Di situ asal bermula
Di situ manusia diam

Alam menyatu dengan tubuh
Tubuh menyatu dengan alam
Rusak alam binasa tubuh
Rusak tubuhu binasa alam

Menyatu tidak berbelah bagi
Jatuhnya tidak berantara

Dekatnya tidak berjarak
Di dalamnya pohon berdiri
Di dalamnya tubuh berdiri
Cukup lengkap dengan adatnya
Cukup lengkap dengan undangannya

Karena, Lahir pantang larang
Pantang merusak menebas hutan
Pantang merusak suak dan sungai
Pantang merusak tokong dan pulau
Pantang merusak tasik dan pulau
Pantang merusak kayu dan kayan
Pantang merusak hewan di rimba

Yang merayap biar merayap
Yang melata biar melata
Yang bersayap biarlah terbang
Yang menaruk biar menaruk
Yang di air biar berenang
Yang di darat biar melata
Yang di awang-awang biarlah terbang

Supaya kekal alam semua
Supaya tidak tumbuh bala bencana
Supaya alam tidak padam
Supaya gelap tidak kan melap
Supaya terang jadi benderang
Supaya hidup berkepanjangan
Supaya mati berkasih sayang
Supaya anak cucu merasa senang
Supaya dunia kekal berkembang
..................................................dst

Tenas Effendy 1986