12 Juli 2011

Gandum Dan Ilalang

Gandum dan ilalang adalah dua tanaman yang sangat mirip, tetapi sebenarnya fungsinya sangat berbeda.

Gandum adalah makanan pokok yang sangat berguna bagi manusia, sedangkan ilalang sama sekali tidak berguna.

Bahkan ilalang lebih banyak menyerap sari makanan dari tanah, sehingga mengganggu pertumbuhan gandum.


Sayangnya ilalang dan gandum baru dapat dibedakan ketika bulir-bulir-nya ke-luar.

Ilalang yang dicabut sebelum waktunya bisa membuat gandum turut tercabut.

Satu-satunya cara memisahkan ilalang dan Gandum adalah dengan menunggunya sampai saat menuai tiba.

Persis seperti ilalang dan gandum, begitulah orang jahat tetap dibiarkan hidup di dunia ini bersama orang baik, meski mereka membawa penderitaan bagi orang-orang baik.

Alam ini akan memperlakukan sama pada seluruh ciptaan-Nya, baik kepada orang yang berbuat jahat atau yang berbuat baik.

Tuhan masih memberi kesempatan kepada yang jahat supaya bertobat dan bisa memperoleh kesadaran.

Tuhan juga memberi kesempatan kepada yang baik untuk terus bertumbuh dalam kasih kepada orang lain (terutama kpd yg jahat) sehingga lewat hidupnya, ia memberi dampak positif kepada hidup orang lain..

Kita telah diajar untuk panjang sabar mengikuti filosofi Gandum dan Ilalang ini

Karena segala sesuatu ada waktunya;

Kita harus memberi kesempatan kepada setiap orang untuk berubah dan bertumbuh lebih baik, bukannya cepat2 menghakimi dan bahkan menghukum-nya .

Percayalah, pada waktunya nanti, Tuhan pasti akan membedakan mana yg kualitas "gandum" dan mana yg "ilalang".

Selamat pagi..

Jadilah "gandum" dlm kehidupanmu..

Sumber: Anonymous
Beranigagal.com

05 Juli 2011

Apple University dan Corporate Learning Center

Steve Jobs, pendiri dan sekaligus CEO Apple, mungkin adalah figur bisnis yang paling bertanggungjawab atas hadirnya karnaval inovasi tanpa henti dari pabrikan Apple. Produk-produk indah nan legendaris macam iPad dan Mac terus muncul, dan kemudian melambungkan Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia (market value Apple jauh meninggalkan IBM dan Microsoft; dan hanya kalah dari raksasa minyak Exxon).

Namun Steve Jobs juga manusia. Ia kelak akan mati. Dan ia sadar itu, apalagi kini ia telah terserang penyakit kanker. Lalu, bagaimana nasib Apple sepeninggal sang maestro-nya? Apakah perusahaan itu akan tetap terus berdansa ketika sang dirigen telah tertidur lelap selamanya?

Pertanyaan itu acap hadir ketika sebuah perusahaan punya CEO atau leader yang melegenda. Kalau CEO-nya yang hebat telah pensiun atau too old, lalu apakah kinerja bisnis akan tetap cemerlang?

Steve Jobs mencoba menjawab pertanyaan itu dengan melaksanakan projek ambisius terakhirnya sebelum ia pensiun : yakni membangun Apple University.

Sejatinya upaya Apple membangun corporate university ini tergolong lambat. Banyak perusahaan global lain telah lama memilikinya, seperti GE, IBM dan juga Unilever. Steve Jobs sendiri selama ini lebih fokus pada inovasi pengembangan produk, serta “membajak dan meng-hire” personil-personil hebat dari luar Apple. Ia jarang melakukan upaya sistematis untuk mencetak dan mengembangkan future leaders Apple.

Namun kian tua, ia kian sadar. Apple harus hidup seribu tahun lagi, mesti ia kelak harus wafat. Misi suci Apple University cuman satu : bagaimana Apple bisa tetap seperti Apple, meski Steve Jobs telah mangkat. Begitulah, ia kemudian merekrut salah satu guru manajemen terbaik dari Harvard yang diberi tugas untuk membangun Apple University dan kemudian mewujudkan impiannya : terus melestrasikan kejayaan Apple melalui pengembangan SDM yang kredibel.

Konsep Corporate University atau Corporate Learning Center merupakan inisiatif yang kian penting untuk memastikan proses regenerasi leadership yang handal dan sistematis. Di tanah air, ada dua contoh organisasi yang bisa disebut telah berhasil menjalankan proses pendidikan dan regenerasi dengan amat bagus : yang satu Astra International, dan yang satunya TNI Angkatan Darat. Dua lembaga ini sama-sama memiliki track record yang cemerlang dalam mengkader, mendidik dan mengembangkan para calon pemimpin masa depan.

Inti dari corporate learning center memang sebuah upaya pendidikan dan pelatihan yang sistematis, berkelanjutan, dan selalu dikaitkan dengan proses pengembangan karir pegawai. Dengan itu, program pelatihan tidak bersifat parsial dan alakadarnya saja. Melainkan selalu diracik secara terpadu dan selalu dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan future leaders demi mekarnya kinerja bisnis perusahaan.

Dalam corporate university ini biasanya dikembangkan kurikulum dan modul pendidikan yang berjenjang dan berkelanjutan (misal jenjang pendidikan basic management, middle management hingga level advance management untuk menyiapkan manajer-manajer senior levels). Kelulusan dari program pendidikan ini biasanya juga menjadi salah satu persayaratan para pegawai untuk bisa dipromosikan atau tidak.

Durasi program pendidikannya bisa berlangsung selama satu bulan penuh, dan juga di-selingi dengan penugasan di lapangan (jadi kombinasi antara in class room dengan project assignment dan presentasi). Beberapa perusahaan di tanah air bahkan melakukan kerjasama khusus dengan lembaga pendidikan seperti Sekolah Bisnis Prasetya Mulya atau bahkan Stanford University untuk menjalankan program pendidikan ini.

Konsep corporate university tampaknya merupakan sebuah kebutuhan yang tak terelakkan bagi banyak perusahaan. Kini mungkin saatnya bagi para pengelola SDM untuk melakukan diskusi serius dengan CEO atau pemilik perusahaan untuk memulai upaya pengembangan corporate university ini.

Para pengelola SDM jangan hanya terjebak melakukan rutinitas kegiatan pelatihan yang bersifat parsial dan bergaya hit and run (adakan pelatihan atau outbound, setelah itu tidak ada follow up yang sistematis dan terpadu).

Pengembangan SDM yang tangguh tidak bisa dilakukan dengan cara-cara kampungan semacam itu. Upaya ini harus dilakukan dengan komprehensif, cerdas dan berkelanjutan. Konsep corporate university merupakan salah satu solusi ampuh untuk hal itu.


sumber: http://strategimanajemen.net/2011/07/04/apple-university-dan-corporate-learning-center/#comment-9900